"Sangat merugi" bila hidup kita dipenuhi dendam.
Bukankah kita selalu ingin disukai oleh orang lain?
Lalu kenapa kita malah memupuk subur kebencian terhadap orang lain ?
Mungkin orang lain itu pernah berbuat salah terhadap kita.
Mungkin orang itu pernah menyinggung dan menyakiti perasaan kita.
Tapi apakah pantas kita mendendam ?
Sedangkan Tuhan saja adalah pemaaf.
Kenapa kita tidak ?
Dan tahukah kita, bahwa mungkin Tuhan tidak bisa memaafkan orang yang pernah menyakiti kita tersebut, sebelum kita memaafkannya.
Apakah itu membuat anda senang?
Membayangkan orang tersebut akan disiksa dalam api neraka, karena belum kita maafkan.
Apakah itu akan membuat anda tertawa puas dan lega ?
Sadarkah kita,
"pendendam" bukanlah sifat dan sikap yang disukai oleh Tuhan.
Tuhan pun akan marah dan memberikan siksanya di akhirat nanti terhadap kita.
Dan Tuhan tak akan memaafkan kita, sebelum kita terlepas dari sifat dan sikap "pendendam" tersebut.
Itu berarti kita harus jadi sosok pemaaf.
Dengan begitu,
orang yang tadinya kita benci akan memperoleh maafnya dari Tuhan, karena sudah kita maafkan.
Dan kita akan dimaafkan oleh Tuhan, karena pernah memiliki sifat dan sikap pendendam.
Kita dan orang yang pernah kita dendami, sama-sama memiliki kesempatan baru untuk membuktikan kepada Tuhan, bahwa kita telah hidup berdampingan selama di dunia, seperti harapan-Nya.
Dan saat kita kembali nanti, menghadap-Nya, Dia (Tuhan) akan menyambut kepulangan kita dengan senyuman.
Indah bukan?
(cell: harapan indah )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar