Web Hosting

Jumat, 24 Oktober 2014

manusiawi (humanisme)

jodoh, pati (nyawa) dan rezeki, sudah diatur oleh Allah.
kapan, dimana dan bagaimana, Allah sudah menentukannya.

dan manusia yang beriman harus meyakininya.

do'a adalah pembuka jalannya.

ikhtiar adalah pembuka pintunya.

lalu bagaimana bila semua sudah dilakukan, tapi masih menemui kebuntuan?

maka bersabarlah.

kesedihan bukan jalan penyelesaian.

cobaan, rintangan dan beban bathin, adalah bukti betapa Allah peduli akan masa depan kita.

Dia (Allah) ingin kita lebih matang dalam menjalani masa depan kita, kelak.

Dia (Allah), ingin kita mendapat yang terbaik dan memberikan perlakuam yang terbaik terhadap jodoh kita kelak.

Dia (Allah), ingin memberikan kesempatan belajar tentang cara bersyukur atas segala nikmat dan rezeki yang Dia berikan kepada kita, sebelum Dia mengabulkan do'a kita yang mengharapkan kecukupan materi dalam menjalani hidup ini.

dan Dia (Allah), ingin kita wujudkan keinginan-Nya.
kita hidup sebagai manusia yang manusiawi.

sehingga saat kita kembali kepada-Nya, kita kembali sebagai manusia yang manusiawi.
bukan sebagai hewan berwujud manusia
apalagi sebagai manusia berhati iblis, karena sifat dan sikapnya semasa hidup di dunia, tidak mencerminkan sifat dan sikap yang manusiawi.

bukankah kita ini manusia, yang ingin diakui sebagai manusia !!??

lalu kenapa sifat dan perilaku kita malah mirip seperti binatang !!??

hilang hati nurani, saat menciptakan penderitaan terhadap orang lain !!!

hilang sifat welas asih, saat melihat penderitaan hidup orang lain !!

hilang sikap bijaksana, saat menghadapi keputusan tentang nasib hidup orang lain !!!

materi !!!
harga diri !!!
jabatan dalam strata kehidupan !!
ego !!!
rasa gengsi !!!

semua itu telah membunuh kita, di saat kita belum waktunya untuk mati !!!

jasad mungkin masih berjalan.
tapi ciri dan jati diri kita sebagai manusia telah mati !!!

lalu, masih pantaskah kita meminta kepada Allah !!!

sedangkan kita telah mengkhianati-Nya.

kita telah membunuh amanat-Nya.

disaat kita lebih mementingkan materi, gengsi, harga diri dan tahta kehidupan, dibanding sifat manusiawi kita.

berapa besar harta yang telah kita dapatkan dari pengorbanan itu ??

mampukah kita masuk ke syurga harapan kita dengan segudang harta itu?
sedangkan, di belakang kehidupan kita, kita meninggalkan rasa sakit terhadap sesama, dan kita melupakannya, dan menyepelekannya.

ingat !!
Allah Maha Pemaaf !!
tapi sikap pemaaf itu hanya diberikan bila masa lalu kita memaafkannya.

apakah saat kita akan mati nanti masih akan sempat bertemu lagi dengan kesalahan masa lalu kita, dan meminta maaf ??

sedangkan kita membutuhkannya sebagai salah satu bekal kita saat menemui-Nya.

karena itu, jangan pernah tukarkan sifat manusiawi kita dengan apapun.

justru, jadikan sifat manusiawi kita itu untuk mengumpulkan semua harapan kita.

karena sesungguhnya, dalam "sifat manusiawi" itu terdapat kunci ilmu kehidupan yang tengah kita jalani.

"sifat manusiawi" itu adalah harta kita yang paling berharga.

jangan perna membunuh sifat manusiawi kita.

karena itulah ciri dan bukti jati diri kita yang sesungguhnya.

"bila terlahir sebagai manusia, maka hiduplah sebagai manusia yang manusiawi.
agar mati pun kita tetap sebagai manusia.
dan menghadap-Nya sebagai manusia"

jodoh, pati dan rezeki kita adalah jodoh, pati dan rezeki kita sebagai manusia.

ujian kita dalam mendapatkan jodoh dan rezeki kita pasti ada.
dan tentunya berbeda-beda setiap orangnya.

namun, apakah mesti kita buat lebih buruk disaat pati menemui jalan akhir kehidupannya ??

tidak.

kita tidak menginginkan akhir kehidupan yang menyakitkan dan penuh penyesalan.

maka dari itu, pertahankanlah sifat manusiawi kita.
dan bersikaplah sebagai manusia.
agar saat pati harus berakhir, kita bisa tersenyum menyambutnya.

kita bisa menghadap-Nya dengan hati yang tenang.

mungkin dosa kita banyak.
tapi setidaknya kita bisa mengembalikan salah satu amanat terpenting-Nya.
yaitu "sifat manusiawi" kita.

maaf, bila mungkin penulis dianggap sok tahu atau sok pintar.

apalagi penulis bukanlah seorang ahli ibadah yang taat.
penulis adalah pelajar.
pelajar yang terus mempelajari berbagai rahasia ilmu hidup dan kehidupan.

agar penulis tahu.
agar penulis bisa mengembangkan jalan pemikirannya agar lebih baik lagi.

agar penulis bisa hidup dan mati sebagai sesuatu yang sesuai tujuan-Nya.

dan penulis bisa berbagi pemikiran positifnya tentang hidup dan kehidupan ini.

jujur, penulis masih diselimuti kebodohan.
tapi penulis berusaha untuk tidak mau dikalahkan oleh kebodohan itu.

dan banyak jalan pemikiran penulis yang mungkin bergesekkan dengan jalan pemikiran orang lain.

dan tak jarang mendapat cibiran tak sedap dan dianggap sampah yang mengganggu.

lantas, mengganggu seperti apakah ???

apakah mengganggu kenikmatan hidup anda yang tengah dijalani ?

kalau begitu penulis minta maaf.

karena kebenaran datangnya dari Allah, dan kesalahan datangnya dari diri kita, terutama penulis.

penulis hanya ungkapkan jalan pemikirannya.

benar atau salah, hanya Allah yang tahu.

(cell: 24 0ktober 2014)

Senin, 20 Oktober 2014

warna baru Indonesia

Senin, 20 Oktober 2014.

terbayar sudah perjuangan Relawan Jokowi, dalam mengantar, memperjuangkan dan mengawal pak Jokowi tuk menduduki posisi terpenting di negeri ini (Indonesia), sebagai RI 1 (presiden Republik Indonesia ke-7).

Terima kasih atas kerja keras Anda (bpk. SBY), dan selamat bekerja tuk Pak Jokowi, pak JK dan jajaran kabinet baru indonesia (Kabinet Indonesia Hebat).

sebagai rakyat Indonesia, sudah sewajibnya kita mengapresiasi dan berterima kasih kepada presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), atas hasil kerja kerasnya selama 10 tahun memimpin dan membawa perubahan positif terhadap bangsa dan negara ini.

kita tak boleh munafik dan mengingkar semua itu !!

dan penulis akui,
dalam pemerintahan pak SBY inilah makin terbukanya pengetahuan politik rakyat indonesia.
karena pada masa pemerintahan Beliau, terbuka kesempatan rakyat untuk berkomentar, mengkritik dan memberikan masukkan atas berbagai kebijakkan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

walau mungkin ada beberapa kebijakkan yang bergesekkan dengan kehendak rakyat, karena miss communication dan cara pandang yang berbeda ataupun karena hasutan/propaganda dari lawan politik Beliau.

penulis amati, pergesekkan itu terjadi juga karena buruknya mental kita.

rakyat yang terbiasa hidup dari subsidi misalnya, saat subsidi dikurangi, maka akan teriak histeris dan marah.
tapi apakah pernah kita pelajari terlebih dahulu
"tentang kenapa subsidi dikurangi/dihapuskan ?"

semua itu diputuskan pasti ada alasan yang kuat.

bisa karena kurang optimalnya efek dari kebijakkan subsidi ini alias kurang mengenai sasaran/ mudah disalah gunakan, atau karena masalah anggarannya yang bisa menyebabkan utang negara semakin membengkak.

atau bisa juga, biaya subsidi itu akan dialihkan ke kebijakkan lain yang lebih baik manfaatnya untuk kita semua, terutama rakyat Indonesia.

penulis amati juga,
bagaimana media politik begitu mudah mendoktrin mental dan cara berpikir rakyat.

media cetak, audio-visual dan sejenisnya mampu mendoktrin rakyat atas sebuah kebijakkan pemerintah.

apalagi, saat lawan politik pemerintah begitu berapi-api menolak, memutar balikkan fakta dan tujuan sebenarnya dari kebijakkan yang dikeluarkan oleh pemerintahan pak SBY.

dan trik media ini pula yang telah dimanfaatkan lawan politik pak Jokowi saat kampanye pilpres 2014.

namun sayang, black campagne itu kandas dan begitu mudah dipatahkan dengan bantuan relawan jokowi-jk.

kenapa semua itu terjadi?

mereka (lawan) lupa,
ini bukan jaman ORBA (orde baru) !!
dimana komunikasi dan informasi begitu mudah dikendalikan !!

ini 2014, bung !!
ini zaman nya teknologi canggih, bung !!!

dimana berita informasi susah untuk di sesatkan.

saat masa kampanye pilpres 2014, penulis mendapat banyak kiriman informasi menyesatkan tentang rekam jejak dan rekam kehidupan pak jokowi.

bahkan ada timses lawan politik pak Jokowi-jk yang tanpa malu memfitnah pak jokowi.

namun penulis biarkan dia terus berkicau sampai dia lelah.

setelah itu penulis tanya, tentang asal-usul informasi buruk tentang pak jokowi yang dia katakan tersebut.

dia jawab,
"saya baca di media ini..
saya tonton di media itu..
saya dengar dari si A si B.. "
dan segudang jawaban ngawur lainnya.

lalu penulis tanya,
apakah media tersebut netral ??
apakah media tersebut sudah lama ada atau sekedar media dadakan saat masa kampanye saja ??

terus, si A, si B itu dapat informasi dari mana?

apakah sumber asal informasi itu bisa dipercaya?
atau, ternyata mereka adalah lawan politik pak jokowi saat ini?

dan apa akhirnya...

perdebatan pun tak dapat dihindari.

dan yang membuat penulis bingung dan miris, ada seorang sahabat penulis yang sampai saat ini terkesan memusuhi penulis.

semua hanya karena perbedaan pandangan politik  saat masa pilpres 2014.

dan saat penulis mencoba menghubungi dan bersilaturahmi pun dia masih menghindar.

puncak konflik ini memanas saat menonton hasil rekapitulasi suara pemilu yang memenangkan pasangan jokowi-jk sebagai pemenang.

dia marah bukan kepalang.
dan berujung hampir pada pertikaian fisik antara dia dan sahabat penulis yang lainnya.

begitu kuat doktrin yang sudah dia terima.
sehingga sikap menerima kekalahan tak lagi dia tunjukkan.

mirip seperti tokoh-tokoh politik di atasnya.

semoga waktu akan menyadarkan dia, betapa kita semua (rakyat indonesia) tak perlu lagi saling mendendam atas apa yang pernah terjadi saat pemilu 2014 kemarin.

apa sih untungnya buat kita !!??

walaupun kita cekcok..
walaupun tonjok-tonjokkan..
walaupun kita sampai perang pun, kita tidak akan pernah jadi pemenang !!!

justru kita hanya akan menjadi orang-orang bodoh yang menjadi tumbal kepentingan politik di atas !!!

sudahlah...
lupakan rasa malu dan rasa bangga kita saat pilpres 2014 !!

kita kembali berjabat tangan sebagai kawan, sebagai saudara, sebagai rakyat indonesia !!

kembali kita semua bersatu.
kembali bekerja.
kembali saling menyapa.
kembali bekumpul dan bercanda ria.
kembali sebagai rakyat indonesia yang akur dan ramah.

petani kembali ke sawah.
nelayan kembali melaut.
tukang kumpul-kumpul kembali kumpul-kumpul.
tukang kritik kembali memberikan kritik membangunnya.
pengamat kembali mengamati dan memberikan masukkan positif.
pembawa berita kembali memberitakan dengan benar dan tidak menebar hasutan politik.

sekarang,
siapa pun yang telah terpilih untuk memimpin bangsa ini, mari kita dukung.
mari kita awasi.

bila dalam masa kepemimpinannya dia bagus, mari kita do'a kan agar lebih bagus lagi.

bila dalam masa kepemimpinannya buruk, ayo kita kritik, dan kita beri peringatan dan juga masukkan yang positif.

sekarang komunikasi antara pemimpin dan rakyatnya makin terbuka lebar.

kita manfaatkan semua itu dengan baik.

jangan mudah terprovokasi oknum-oknum politikus yang memiliki kepentingan pribadi yang jahat !!!

saring dan cari fakta kebenaran dari setiap informasi politik yang kita terima !!

jangan mudah di provokasi, karena kita bukan rakyat yang idiot !!

jangan mudah diadu domba, karena kita bukan binatang !!

kita....!!!!
rakyat Indonesia....!!!!
rakyat yang hidup dalam peradaban yang maju...!!!

rakyat yang memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi...!!!!

jadilah rakyat Indonesia yang hebat..!!!

jadilah Rakyat Indonesia dengan jiwa dan cara berpikir intelek yang tinggi...!!!

karena jalan perjuangan kita dalam memperbaiki negeri ini, dalam memperbaiki taraf hidup bangsa ini, masih panjang..

masih butuh waktu yang cukup..

masih butuh pejuang-pejuang yang tegas, jujur, bersih dan memiliki komitmen yang kuat dan bersinergi dengan semangat rakyatnya...

mari, kita tuntaskan perjuangan kampanye politik pilpres kita sampai di sini dulu.
nanti kita lanjutkan 2019 nanti.
dengan harapan yang lebih hebat lagi !!

jabat tangan.
saling memaafkan.
buang jauh rasa benci dan dendam.

kita dukung yang baik, yang sudah ada.
kita ingatkan bila salah.
dan kita buat lebih baik lagi, bila dia baik.

masalah penulis dengan sahabatnya biarlah waktu yang memperbaikinya.

mari kita songsong
Indonesia dengan wajah pemimpin Barunya.

Indonesia dengan semangat pembaruan dan perbaikkannya.

mari bersama-sama,
mengawasi dan bekerja sama,

"MENUJU INDONESIA BARU"

   untuk menciptakan

"INDONESIA HEBAT"  karya bangsa Indonesia saat ini !!

dan dilanjutkan oleh generasi hebat berikutnya.

amin ya Allah ya Rabbal Alamin.

mohon maaf yang sedalam-dalamnya, bila ada salah kata, ataupun salah ketik yang menyinggung atau menyakiti perasaan sahabat semua.

penulis mengajak, karena penulis memiliki keinginan yang positif untuk bangsa dan negara ini.

untuk kita saat ini...
dan untuk anak-cucu kita kelak, dimasa yang akan datang.

akhir kata,
ijinkan penulis mengucapkan,

TERIMA KASIH, kepada Bapak Presiden Republik Indonesia yang ke enam,
BAPAK H. DR. SOESILO BAMBANG YUDHOYONO,
atas segala jasa dan kerja keras beliau dalam mengangkat derajat dan perubahan positif bangsa dan negara ini di mata dunia internasional, selama satu dekade masa pemerintahan Beliau.

semoga beliau diberikan masa tenang, dan kesehatan dalam menjalani masa pensiun nya sebagai presiden RI ke 6.

jasa Beliau, patut ditorehkan dengan tinta emas, dalam buku sejarah pertumbuhan bangsa ini.

semoga Anda tidak mendendam dengan sikap rakyat indonesia yang sering mengkritik keras dan pedas, bahkan marah dengan kalimat menyakitkan, di saat sepak terjang anda selama ini berbenturan atau terjadi salah komunikasi ataupun terprovokasi pihak-pihak tak bertanggung jawab.

dan,

"SELAMAT BEKERJA"

   bpk. H. Ir. JOKO WIDODO,
                         &
       bpk. H. JUSUF KALLA.

semoga saat masa pemerintahan Anda, akan melahirkan suasana dan wajah baru untuk perbaikkan segala bidang di negeri ini.

seperti janji kampanye Anda.

        "INDONESIA BARU"
                   untuk
        "INDONESIA HEBAT"

kami titipkan kemudi bangsa dan negara ini pada Anda berdua.

kami akan mengawasi, mengkritik, bukan untuk menjatuhkan.

tapi untuk lebih baik dan lebih baik lagi.

Anda benar, maka rakyat akan menjadi pagar politik Anda dalam menghadapi lawan politik Anda.

negeri ini titipan seluruh rakyat indonesia.

istana Anda adalah penantian akan seluruh harapan rakyat Indonesia.
untuk Indonesia yang lebih baik.

amin.

"takut, di saat melakukan sesuatu yang adil dan benar, bukanlah pilihan"

"anda berasal dari rakyat.
anda di sana karena rakyat.
anda bekerja untuk rakyat.
karena nanti anda akan kembali sebagai rakyat"

(cell)

Selasa, 14 Oktober 2014

awan malam, ajarkan ku.....

saat hati galau, menghadapi ujian hidup yang datang bertubi-tubi, dan mulai mengikis dinding kesabaran.

sedangkan tak ada teman ataupun saudara yang bisa diajak tuk berbagi.

hanya bisa duduk, merenung di antara angin malam yang dingin.

disaat rasa dinginnya mulai membuat kulit tubuh ku menggigil,
ku tatap langit malam.

ternyata ada sekumpulan kecil awan putih diantara pekatnya langit malam.

bergerak lembut di dorong angin malam.

sekejap ku anggap ini hanya pemandangan biasa.

namun setelah lama ku perhatikan, kumpulan awan putih ini ternyata tidak bergerak lurus ke arah angin melaju.

namun dia seolah berputar arah, melawan arah angin.

begitupun, setelah lama melaju jauh, dia kembali berputar arah.

mulai bingung, ini awan biasa atau bukan ?

dari tadi diperhatikan, terus saja bolak-balik arah.

ada apa gerangan?

apa ada sesuatu yang sengaja Tuhan ciptakan malam ini, untuk aku perhatikan, yang mengandung petunjuk atas masalah yang tengah aku hadapi ??

lama kuperhatikan.

lama ku amati.

lama ku cari tahu rahasia dari fenomena ini.

namun tetap tak mampu ku temukan makna dan tujuan dari semua fenomena yang sedang, dan terus terjadi ini.

ku berusaha tenangkan pikiran.

mencoba menghubungkan masalah yang tengah ku hadapi dengan fenomena yang tengah terjadi.

berharap, Tuhan tunjukkan padaku jalan pemecahan tuk semua masalah yang tengah menghimpit dan menyesakkan dada ini.

waktu terus berjalan.

hingga gema pengajian di masjid pun terdengar.
pertanda malam sudah memasuki subuh.

namun tak juga ku temukan satupun jawaban atau petunjuk.

akhirnya, aku menyerah.
dan berharap Tuhan memberikan petunjuk-Nya diwaktu lain, sesegera mungkin.

aku berdiri, berniat mempersiapkan diri untuk melaksanakan shalat subuh.

namun tersirat rasa penasaran akan keberadaan awab putih tersebut.

dan saat ku lihat ke atas, awan putih itu masih ada, dengan bentuk yang berbeda.

mirip sebuah barisan kata yang berbunyi
"NYERAH NI YEEE..."

kaget.
bingung.

lalu ku teriak dan bertanya.

"kamu awan biasa atau awan hantu.!!??"

maka awan itu pun berubah bentuk menyerupai tulisan

"awan biasa.."

lalu kutanya lagi

"apa sebenarnya mau kamu !!??
bikin aku bingung semalaman !!"

lalu awan putih itupun membentuk kalimat

"aku juga lagi bingung..
mau tanya arah sama kamu, tapi kamu terlihat sedang sibuk mikirin sesuatu.
makanya aku terus bolak-balik, nunggu waktu yang tepat tuk nanya sama kamu.."

dengan agak kesal, ku tanya,

"emang kamu mau tanya arah apa ??"

awan putih pun menjawab dengan merubah kembali bentuknya

"kalo arah ke rumah blogger diaria of cell ke mana ya ?"

"emang mo ngapain ketemu tu orang !!??"

"pengen tau aja orang nya yang mana...
soalnya pernah ada orang yang membuat tulisan seperti ini, tapi kemudian dia hilang tanpa kabar.
dan blognya dihapus orang-orang yang gak bertanggung jawab"

"coba kamu tanya sama mbah google...
aku mau shalat subuh terus tidur.."

"emang rumah mbah google dimana ??"

"tanya saja sama pembaca....
byeeeeeeeer...!!!"

(cell: edisi bingung..)

Senin, 13 Oktober 2014

TAKDIR, KEJAM TAK KEJAM

"takdir memang kejam"
karena saat ku mengharap dan berusaha menciptakan kebahagiaan, takdir malah menghadapkan kita pada kesedihan.

"takdir tidak kejam".
kenapa?

bukankah takdir hanya sebuah kisah ciptaan Tuhan?

dan dibalik kisah itu ada makna yang mengandung ilmu hidup dan kehidupan yang sangat hebat, sangat luhur dan sangat bermanfaat untuk kisah hidup kita ke depan.

penulis, adalah salah satu orang yang pernah marah dan memaki Tuhan, atas takdir hidupnya yang penuh kesedihan, karena hinaan dan pengrendahan derajat hidupnya oleh orang lain.

ya...
dulu penulis menyatakan perang terhadap Tuhannya.

mungkin terdengar lucu, bodoh dan bisa di bilang murtad.

tapi bila anda berpikir bijak dengan ilmu, itu adalah tindakan wajar dari sebuah kekecewaan manusia terhadap Sang Khalik.

pasti anda pun pernah mengalaminya.
dan anda protes kepada Tuhan, tanpa anda sadari, atau tidak.

disini, penulis ingin mengingatkan, tentang makna besar dari sebuah takdir yang kita rasa begitu kejam dan tidak
adil.

yang sebenarnya, di dalam kejadian itu, ada dan harus kita yakini, ada rahasia ilmu, ada makna yang Tuhan anggap itulah yang terbaik untuk kita.

nah, bila Tuhan menganggap itu "yang terbaik" untuk kita, apa kita masih meragukannya ?

kita masih ragu?

itu wajar....

karena kita memiliki daya pikir yang terus berputar.
karena kita ada diantara dua jalan pikiran yang bertentangan.
karena kita ada di antara bisikkan malaikat yang selalu mengajak kita bersabar dan positif thinking, dan bisikkan syetan yang selalu mengajak kita marah, negative thinking dan berpikiran pendek.

penulis alami juga semua itu.

namun mungkin karena keseringan mengalami semua itu, penulis menemukan satu celah pemikiran.

"rasa marah adalah bukti bahwa kita manusia yang memiliki kebutuhan dan menginginkan perhatian Tuhan.
dan sikap bijak kita dalam menjalani dan menyikapinya adalah bukti bahwa kita sudah mendapat perhatian Tuhan"

maksud penulis,

saat kita kesal, marah dan bahkan mengutuk keras Tuhan atas buruknya skenario hidup yang dibuat oleh Tuhan untuk kita, adalah perasaan "bagai di anak tirikan", disaat kita sedang benar-benar membutuhkan perhatian-Nya.

apakah orang lain berhak menilai "murtad" ?

tidak !!!

karena itu adalah bagian dari sifat kita sebagai manusia yang manusiawi.

dan harus ditekankan,
urusan murtad atau tidak, bukankah itu hak penilaian Tuhan ?

lalu apa hak kita merebut hak-Nya tersebut !!??

apa kita sudah merasa lebih hebat dari Tuhan, dan merasa diperbolehkan merebut "hak penilaian-Nya" tersebut ??

jadi siapa yang sebenarnya "murtad" ?

"manusia yang kita nilai murtad" atau "kita yang menilai orang lain murtad" ??

makanya, hati-hati dalam menyikapi hal ini.

kembali ke masalah awal:

bila kita anggap kisah hidup yang tidak sesuai dengan harapan dan angan-angan kita adala "takdir yang kejam",

lalu kita marah kepada Tuhan,
apa manfaatnya......!!???

toh kita tidak bisa melawan Tuhan dan merubahnya...

teriak marah sampai pita suara putus pun tak ada gunanya !!

ngamuk-ngamuk pun tak akan bisa memecahkan masalah !!!

mendendam sampai kiamat pun hanya akan merugikan diri kita sendiri !!!

lalu kita harus bagaimana !!???

"berpikirlah !!!"
"ber-istighfar-lah !!!"

"berpikirlah" dengan cepat !!

kenapa semua malah seperti ini ??

apa salah kita ?

apakah memang kita tak berhak mengalami angan-angan itu dengan nyata ?

dan yakinlah,

Tuhan merencanakan sesuatu yang lebih baik dari angan-angan itu.
dan Tuhan telah merencanakan sesuatu "yang terbaik untuk kita".

tapi aku maunya yang itu (yang selama ini diangan-angankan).

loh...

pilih mana?

"yang baik" atau "yang terbaik"?

pasti kita akan pilih yang terbaik.
karena di dalam "yang baik" belum tentu ada "yang terbaik".
tapi di dalam "yang terbaik", pasti ada yang baik di dalamnya

jadi,
masih pilih "yang baik" atau sudah siap move-on tuk memilih "yang terbaik" ?

memilih "yang terbaik" ?

- berarti jalan pemikiran anda sudah upgrade ke level kehidupan yang lebih tinggi.

- berarti anda sudah tidak marah-marah, kecewa dan mengutuk serta mendendam terhadap Tuhan..

tapi kapan "yang terbaik" itu bisa mulai kita nikmati ?

- sudah siapkah anda ?
- sudah cukup kah ilmu anda untuk menjalankannya ?
- sudah siapkah anda untuk mempertanggungjawabkannya ?

maka dari itu sabarlah...
siapkanlah mental kita terlebih dahulu..

dulu penulis marah, ngambeuk, mendendam tapu tidak berkepanjangan.

karena penulis yakin,
Tuhan Maha Adil, walau belum dapat penulis rasakan semua itu dengan memuaskan.

penulis yakin,
semua perlakuan hidup mereka terhadap penulis, yang menyakitkam hati dan sempat mematahkan semangat hidup penulis, adalah sebagian pembelajaran dari Tuhan untuk penulis, sebagai dalam menjalani yang hak dan yang terbaik dari-Nya untuk penulis.

semuanya akan penulis tunggu dan penulis jalani dengan sabar.

karena marah tak ada gunanya

"sabar..sabar..sabar.."

kalimat yang selalu penulis jadikan obat saat hati terluka.

"yakinlah.."

kata yang selalu penulis jadikan penghibur dikala lara.

"bila pendosa saja masih yakin akan keadilan Tuhan, kenapa harus kalah dan mati karena perlakuan buruk ?"

mereka bersujud !!!
mereka bilang, mereka takut sama Tuhan !!
tapi kenapa mereka tidak pernah takut Tuhan murka, di saat mereka menyakiti Tuhan, dengan perlakuan buruk mereka terhadap sesama !!!???

tapi kita,
sudah diperlakukan buruk oleh sesama, tapi tidak membalas dan mendendam.

"siapa yang sebenarnya merugi !!????"

kita tetap sabar dalam menjalani takdir hidup yang kita anggap kejam ini, tanpa marah dan tidak mendendam terhadap Tuhan.

tapi mereka, menikmati takdir hidup indah mereka, tapi lupa bersyukur, lupa akan nasib sesamanya !!!

siapa dalam kejadian ini yang sebenarnya merugi ???!!!!

dan siapa yang sebenarnya sangat beruntung !!????

takdir tidaklah kejam.
takdir terasa kejam karena cara berpikir kita yang sempit.
takdir terasa sangat kejam, karena lemahnya mental kita dalam menghadapinya.
takdir menyengsarakan, karena kita tak mampu mengendalikan nafsu kita.

takdir itu indah.

indah bila dijalankan oleh seluruh manusia yang berotak waras !!!

takdir yang indah mungkin belum sepenuhnya kita rasakan.

tapi setidaknya, kita masih menjadi "manusia yang waras" dalam menjalani takdir kehidupan ini.

(cell, 14 oktober 2014)

Kamis, 09 Oktober 2014

DO'A SANG PERANTAU

"ya Allah...
Kayakanlah aku dengan ilmu..
sebelum Engkau meng-kaya-kan aku dengan harta.

Agar tidak sesat jalan hidup ku, dalam menjalani ujian kebahagiaan dari-Mu.

Agar senantiasa diri ini bersyukur, dalam menikmati setiap kebahagiaan yang Engkau berikan.

Agar tidak buntu jalan pikiran ku saat menghadapi masalah dalam hidup ku.

Agar dapat ku sampaikan apa yang telah menjadi titipan-Mu kepada yang berhak.

Sehingga bersih darah ini, sehingga suci tubuh ini, dari apapun yang Engkau haramkan dalam kehidupan ku dan turunan ku kelak.

Sehingga terjaga martabat dan kehormatan keluarga ku, dari  masa para pendahulu, sampai generasi terakhir ku.

Ya Allah,
jangan Engkau sia-siakan do'a dan harapan hamba-Mu ini.

Walau hamba sadar, bahwasanya saat ini darah dan tubuh hamba masih bergelimang noda dari dosa.

Walau hamba sadar, bahwa sifat dan sikap hamba saat ini masih penuh cela.

Tapi berikanlah hamba kesempatan untuk dapat dekat dengan-Mu, melalui kuasa-Mu, dan kekuatan do'a yang hamba panjatkan hanya kepada-Mu.

amin.

(cell: do'a)

TAKUT BUKANLAH PILIHAN

"keadilan" adalah hak setiap orang.

"kebenaran" tidak boleh disembunyikan.

dua kalimat yang sangat mudah ditulis dan diucapkan.
tapi sulit direalisasikan.

karena "rasa takut" dalam diri kita terlampau besar.

kita takut akan dimusuhi,
kita takut akan dibalas,
bahkan kita takut mati dalam menegakkan "keadilan" dan "kebenaran" itu.

takut dimusuhi ?

lebih takut mana,
dimusuhi para penjahat, atau dimusuhi Tuhan ?

takut ada yang balas dendam?

bukankah saat kita menegakkan "keadilan" dan "kebenaran" sudah ada komitmen dalam diri kita ?

kita punya nyali tuk lakukan itu semua, karena "INILAH SEHARUSNYA YANG KITA LAKUKAN !!!"

"inilah seharusnya.." karena ini bukan hanya saran dari Tuhan..
tapi ini adalah perintah dari Tuhan "untuk menegakkan keadilan dan kebenaran".

mereka (penjahat) mungkin mendendam..
tapi di akhirat nanti, Tuhan menyambut kita dengan senyuman bangga-Nya.

takut terbunuh dalam menegakkan keadilan dan kebenaran ?

bukankah hidup dan mati sudah ada takdirnya, kapan.. dimana.. dan dengan cara apa...

ingin mati terhormat, atau mati sebagai pecundang !!??

takut, karena lawan kita adalah penguasa atau memiliki kekuatan yang lebih besar dari kita.

besar mana,
KEKUATAN TUHAN atau KEKUATAN MANUSIA BERHATI IBLIS ???

dan bila "menegakkan keadilan dan kebenaran" itu adalah perintah Tuhan, bukankah itu berarti kekuatan hebat Tuhan ada di pihak kita ??!!

lalu untuk apa kita masih takut ?

jadikan "kalah dalam menegakkan keadilan dan kebenaran bukanlah pilihan !!" sebagai penyemangat dalam diri kita.

atau,
"lebih baik melawan sampai mati, daripada hidup dalam kemunafikkan dan kejahatan hidup !!"
sebagai harga mati dalam semangat kita, untuk menegakkan keadilan dan kebenaran !!

musuh penulis, lumayan banyak.
yang membenci, mencibir dan merendahkan juga cukup banyak.

tapi bagi penulis, itu bukan ancaman.

bagi penulis, mereka adalah pihak yang terancam karena jalan pemikiran penulis.

apa salah, bila penulis mengatakan dan mengingatkan bahwa
"keadilan dan kebenaran harus ditegakkan, tanpa pandang bulu, tanpa rasa takut, dan tanpa peduli kapan pun dan dimana pun" ??

dalam beberapa masalah, penulis harus berdebat dan terpisah dengan kawan dekat sendiri.
bahkan diancam akan dilaporkan ke pihak terkait.

masalahnya apa?

saat itu penulis harus memilih antara "tetap bersahabat dengan sahabat yang non-muslim, tapi tidak pernah bikin masalah SARA" atau "melepas sahabat non-muslim dan mengikuti kemauan sahabat yang seagama, tapi memiliki kebencian membabi buta terhadap non-muslim, karena terprovokasi pemikiran fanatik yang berlebihan".

saat itu setelah terlebih dahulu mendalami masalah tersebut, penulis memilih tetap bersahabat dengan sahabat yang non-muslim, dan memberi pilihan kepada sahabat yang seagama,
apa dia masih mau bersahabat dengan penulis atau tidak, ya silahkan.

perdebatan sengitpun terjadi.
segala cara dan penjelasan yang masuk akal coba penulis jelaskan.

namun apa daya, cara berpikirnya sudah terprovokasi terlampau berat.

bahkan, dia bukan hanya mengharamkan dan menajiskan ikatan persahabatan dengan non-muslim, tapi juga berani mengatakan penulis telah menjadi kafir.

kaget bukan kepalang.
darah ini mendidih menahan amarah.

tapi penulis tetap berusaha menahan suasana agar tetap sedingin mungkin.

namun apa daya, kata-kata kasar penuh kutukan dari sahabat penulis yang telah terdoktrin cara berpikir yang penulis anggap salah (karena tidak pernah diajarkan dalam Islam tentang haramnya sebuah persahabatan antar agama).

akhirnya, pecahlah batas kesabaran penulis.

saat itu, dia mengatakan bahwa memusuhi non-muslim adalah bagian dari jihad fisabilillah,
penulis balas pemikirannya tersebut.

"bagaimana mungkin semua ini (mengharamkan persahabatan antar agama) bisa digolongkan dalam bagian jihad fisabilillah, bila sang pelaku jihad (pembenci agama lain) masih memelihara dan menyuburkan sifat-sifat syetan penyebar kebencian dan permusuhan di dalam dirinya.

sedangkan, bukankah berjihad itu harus diawali dalam diri kita sendiri ?

dan yang penulis tahu saat bertanya hal ihwal berjihad ini,
berjihad harus dengan ilmu dan tidak boleh membawa kebencian.

entah bisikkan syetan apa lagi, sanggahan yang diucapkan penulis, dia anggap sebagai permusuhan terhadap dirinya, gurunya (yang telah memberikan doktrin keras) dan pasukan jihad tempat dia bernaung.

bahkan dia mengancam akan melaporkan hal ini, agar mereka datang dan menghukum penulis.

dalam keadaan masih emosi, penulis menantang dia untuk membuktikan omongannya.

karena saat itu, tersirat dalam pikiran penulis untuk mengetahui siapa sebenarnya pemberi doktrin keras ini.

apa saat itu penulis merasa takut ?

tidak.
justru timbul penasaran tentang sosok guru yang selalu dia banggakan dan dia agungkan tersebut.

tanpa penulis sadari, perdebatan ini sampai ke telinga sahabat yang lain.
dan mereka pun menyatakan siap memberikan dukungan bila memang ternyata nantinya semua masalah ini berujung pada pertikaian.

namun hari demi hari..
bahkan telah lima tahun lamanya..
sahabat penulis yang berubah 100% tersebut tidak pernah datang kembali.

bahkan pada tahun pertama, setelah idul fitri, penulis dam sahabat yang lain pernah mencoba mencari keberadaannya.

bahkan saat tempat tinggal keluarganya kami temukan, mereka (orang tuanya) telah berbulan-bulan tidak pernah tahu keberadaannya.

setelah sering cekcok dan berdebat dengan keluarganya, tentang jalan pemikiran barunya tersebut, dia mengatakan akan pergi merantau berguru lebih lanjut kepada gurunya.

sebelum pergi dia sempat mengambil paksa uang simpanan ibunya dari lemari.
dengan dalih untuk makan dan syarat pembayaran untuk menimba ilmu jihad atas perintah gurunya.

keluarganya menangis khawatir akan keselamatan puteranya tersebut, dan bingung atas perubahan sikap yang drastis yang ditunjukkannya terhadap keluarga dan lingkungannya.

saat disarankan untuk melaporkan hal ini ke pihak berwajib, pihak keluarga tidak mau melakukannya.
dengan berbagai alasan yang masuk akal.

ada penyesalan di hati penulis.

kenapa saat itu penulis harus mendebatnya dengan keras.

kenapa penulis tidak berusaha berkepala dingin, dan mengorek keterangan lebih dalam.

namun nasi telah menjadi bubur.

penulispun tidak tahu akan ada kejadian seperti ini.

namun setidaknya penulis tidak ikut terbujuk rayuannya tuk bergabung dalam aliran aneh tersebut.

karena teori dan doktrin jihad aliran tersebut, bagi penulis sudah melampaui keseharusannya dalam ajaran syariat Islam.

Karena Islam itu adalah agama yang lembut, melarang kebencian, dan menghindari kekerasan, kecuali dalam keadaan tertentu (sesuai syariat Islam dan ajaran Rasulullah SAW).

penulis mungkin telah kehilangan sahabat satu agama nya.

tapi setidaknya penulis masih bisa mempertahankan keyakinannya dan menjaga nama baik Islam di mata sahabat penulis yang non-muslim.

penulis tetapkan prinsipnya,
yang benar tetap benar, dan yang salah tetap salah, tanpa pandang siapa dan dimana.

entah kalau penilaian Allah tentang semua kejadian ini.

semoga Allah mengampuni bila penulis telah salah, dan memberikan kekuatan bila memang benar.

amin.


catatan;
-ini kisah lama penulis, tanpa berniat memojokkan suatu pihak,
-semoga ada hikmah dari pengalaman ini,
-semoga Allah memberikan kita kekuatan dalam menegakkan dan keadilan, sesuai harapan-Nya.
Amin.

(cell: keadilan dan kebenaran)

Rabu, 08 Oktober 2014

Aku Juga Manusia !!!

sebagai orang yang terlahir sempurna, lalu Tuhan mengambil sebagian kecil dari kesempurnaan itu.
sehingga hidup dalam pertumbuhan yang dipenuhi ejekkan, diskriminasi dan pengrendahan harga diri.

semua itu pernah membuat diri ini merasa bahwa Tuhan tidak adil dan sewenang-wenang.

tapi seiring pertumbuhan itu, Tuhan berikan kekuatan dan membuka pintu ilmu-Nya untuk mengiringi jalan hidup ku.

saat ku merasa sedih dalam kelemahan ini, Tuhan menghibur ku dengan pemandangan yang mengandung ilmu kehidupan.

disaat hati ini merasa hina karena ejekkan atas ketidak sempurnaan ini, saat fisik terasa lemah tuk melakukan perlawanan, saat menangis Tuhan mengusap air mata ku melalui angin lembut yang mengusap wajah ku.

ditariknya perhatianku pada rumput yang tumbuh menghijau bak permadani di tanah lapang.

terlintas pemikiran,
"rumput-rumput itu terus diinjak setiap hari, bahkan sering dijadikan lapang tuk bermain bola.
sehingga rumput-rumput itu rusak dan gundul, bahkan mengering dan rata dengan tanah.
namun rumput itu selalu tumbuh.. dan tumbuh lagi..
seolah tak pernah patah semangat dalam memperindah lingkungan lapang ini."

dia (rumput) mengajarkan ku
"bahwa hidup harus terus berlanjut, selama Tuhan masih mengijinkan kita tuk menjalaninya"

rasa sakit atas hinaan dan diskriminasi tak boleh membunuh ku.

Tuhan selalu bersama ku dalam menjalani kisah hidup ini.

dan Dia (Tuhan) akan selalu membukakan pintu ilmu di saat ku hadapi masalah dalam perjalanan hidup ini.

agar aku mau terus hidup dan mengumpulkan ilmu tentang hidup dan kehidupan yang sesungguhnya.

sebagai bekal ku dalam menjalani hidup ini, dan untuk mengingatkan yang lainnya,
"bahwa kita harus hidup sebagai manusia yang benar-benar manusia seperti harapan-Nya selama ini."

karena itulah kenapa Tuhan menganugerahkan SIFAT MANUSIAWI ke dalam diri kita.

saya (penulis) adalah manusia, dan selalu berusaha menjalani hidup ini sebagai manusia, dengan segala kekurangan dan kelebihan ku.

bagaimana dengan anda ???

(cell: 9-10-2014)

my diaria

berapa jumlah manusia yang masih benar-benar manusia ?

kenapa ku tanyakan hal ini?

karena yang ku perhatikan,
banyak manusia yang bertingkah dengan tidak manusiawi.

sedangkan, bukankah manusia itu adalah makhluk yang memiliki sifat manusiawi ?
karena itu disebut sebagai manusia..

lalu saat manusia tak lagi memiliki sifat manusiawi, lantas dia disebut apa ??

karena bila dia disebut hewan pasti dia tidak terima.

lalu sebutan apa yang cocok?

apa "hewan berwujud manusia", atau, "manusia berhati hewan" ??

silahkan, kita renungkan...
apakah saat ini kita masih "manusia yang benar-benar manusia" atau bukan.

penulis menulis ini, sebagai salah satu korban dari perlakuan tidak adil dari sesama manusia.
yang mengaku manusia, tapi perlakuannya sangat tidak manusiawi.

mungkin awalnya penulis sedih, marah, dendam...
tapi saat menulis ini, penulis bersyukur kepada Tuhan.
karena dari semua kejadian ini,  penulis mendapat satu pembelajaran penting tuk masa depan penulis.

penulis ingin tetap menjadi manusia sampai mati.
penulis ingin mengingatkan kepada yang lain, agar tetap menjalani hidup sebagai manusia yang benar-benar manusia, dengan tetap menjaga dan mempertahankan sifat manusiawi kita, sebagai titipan dan anugerah dari Tuhan.

dan penulis ingin menghibur kepada korban dari rasa sakit sikap tidak manusiawi ini.

"rasa sakit ini bukan untuk dijadikan bahan dendam, ataupun kesedihan berlarut-larut.
tapi semua ini adalah bukti rasa sayang Tuhan kepada kita.
Dia (Tuhan) ingin kita hidup dan mati sebagai manusia (yang benar-benar manusia, seperti tujuan awal-Nya saat menciptakan kita).
dan perlakukanlah siapapun sesuai dengan kodrat dan kehormatannya.
agar kita pun suatu saat diperlakukan dengan layak.
sesuai kodrat dan kehormatan kita".

(cell, 8 oktober 2014)