Selamat Hari Raya Idul Fitri..
Minal Aidin Walfa'idzin..
Mohon maaf lahir & bathin..
Minal Aidin Walfa'idzin..
Mohon maaf lahir & bathin..
Lama tak berjumpa..
Bagaimana kabar mu di alam sana ??
Bagaimana kabar mu di alam sana ??
Sepertinya tak perlu ku kabarkan kabar ku disini.
Karena kamu pasti sudah tahu...
Karena kamu pasti sudah tahu...
Karena tekhnologi di tempat mu sekarang pasti lebih canggih.
Bisa lihat aku disini..
Tapi aku gak bisa lihat kamu di sana...
Tapi aku gak bisa lihat kamu di sana...
Beberapa minggu yang lalu aku mimpi bertemu kamu.
Di mimpi kamu geleng-geleng kepala sambil tersenyum..
Di mimpi kamu geleng-geleng kepala sambil tersenyum..
Maksudnya apa ??
Apa karena beberapa hal gila yang ku lakukan selama ini ??
Hihihihihihi....
Semua ku lakukan agar tetap bisa bertahan hidup dan tidak menjadi beban orang lain.
Terutama keluarga ku...
Terutama keluarga ku...
Resikonya memang tinggi..
Tapi aku berhasil lagi.
Tapi aku berhasil lagi.
Yaaaa... walau mungkin tidak 100% berhasil.
Karena aku harus kehilangan beberapa fungsi dalam tubuh ku.
Karena aku harus kehilangan beberapa fungsi dalam tubuh ku.
Minimal aku masih bisa bertahan hidup, untuk mewujudkan semua nadzar baik ku.
Dan juga tentunya untuk menepati janji ku sama kamu..
Dan juga tentunya untuk menepati janji ku sama kamu..
Tidak boleh menyerah dan minta mati, bukan ??
Hehehehe....
Oya, tentang mitos itu sampai sekarang aku masih belum percaya.
Masa sih aku akan sembuh bila sudah kutemukan pengganti kamu ??
Karena faktanya, aku belum bisa menemukannya.
Yang mau menerima ku apa adanya..
Yang mau mengerti aku dengan segala tanggung jawab ku...
Yang sederhana...
Yang rendah hati...
Tidak sombong...
Yang berbakti kepada orang tuanya...
Yang cantik hatinya, dibandingkan rupanya..
Yang mau mengerti aku dengan segala tanggung jawab ku...
Yang sederhana...
Yang rendah hati...
Tidak sombong...
Yang berbakti kepada orang tuanya...
Yang cantik hatinya, dibandingkan rupanya..
Pinginnya sih cantik luar dalam..
Hahahaha....
Andai saja kamu masih disini, pasti kamu sudah pelototin sambil geleng-geleng kepala.
Ya mau gimana lagi ??
Itulah aku....
Yang pernah kamu terima kehadirannya dalam kehidupan kamu.
Yang pernah kau terima segala kekurangannya...
Yang pernah kau ngerti'in dan sabar setiap kita sedang bersama..
Itulah aku....
Yang pernah kamu terima kehadirannya dalam kehidupan kamu.
Yang pernah kau terima segala kekurangannya...
Yang pernah kau ngerti'in dan sabar setiap kita sedang bersama..
Sedih euy....
Tissue... mana tissue... ??
Ada sih yang menarik perhatian.
Tapi kayaknya aku gak bakal bisa masuk ke dalam kehidupan dia..
Tapi kayaknya aku gak bakal bisa masuk ke dalam kehidupan dia..
Persaingannya ketat...
Sedangkan "aku mah apah atuh..??"
Oya...
Tugas sebagai ketua sudah ku putuskan berakhir awal tahun kemarin...
Tugas sebagai ketua sudah ku putuskan berakhir awal tahun kemarin...
Capek...
Lagipula aku harus konsentrasi dalam membenahi sisa hidup ku yang masih acak-acakkan...
Banyak yang marah sih..
Banyak yang masih gak terima aku keluar.
Banyak yang masih gak terima aku keluar.
Malah mereka mau mengajukan proposal agar para donatur mau menahan pengunduran diriku dan mengajukan jaminan hidup untuk aku, agar aku tetap bertahan.
Tapi keputusan ku sudah bulat.
Sejak berdiri sampai hari ini,
Aku masih pegang komitmen ku,
Tidak terima gaji karena tujuanku untuk mengabdi, bukan untuk bekerja.
Aku masih pegang komitmen ku,
Tidak terima gaji karena tujuanku untuk mengabdi, bukan untuk bekerja.
Sesuai janjiku di depan kamu waktu itu...
Sombongnya aku ini ya....??
Padahal masih jelas butuh duit.
Padahal masih jelas butuh duit.
Tapi lebih memilih pusing tujuh keliling membuka usaha kecil daripada menikmati jaminan hidup dari mereka.
Tapi jujur saja, aku sangat bahagia saat melihat apa yang telah aku lakukan selama ini.
Senyuman mereka yang telah aku bantu bersama tim, sempat membuat air mata ini meleleh..
Aku gak cengeng..
Cuma terharu....
Cuma terharu....
Sehingga saat aku keluar aku mendapat amplop hijau lagi dari para donatur.
Walau isinya bukan duit, hanya selembar kertas berisi ucapan terimakasih, tapi hati ini sangat senang sekali.
Pastinya..
Andai kamu masih ada disisiku, kamu pasti akan tersenyum manis dan merasa bangga kepada ku.
Dan memelukku erat
(karena takut aku meloncat kegirangan dan terpeleset jatuh lagi...)
Andai kamu masih ada disisiku, kamu pasti akan tersenyum manis dan merasa bangga kepada ku.
Dan memelukku erat
(karena takut aku meloncat kegirangan dan terpeleset jatuh lagi...)
Hihihihihihihihi....
Gila yaaaa......??
Tapi jangan dilihat gilanya..
Tapi rasa sayangnya yang sangat tulus kepada mu saat kita masih bersama dan belum terpisah oleh alam yang berbeda.
Tapi rasa sayangnya yang sangat tulus kepada mu saat kita masih bersama dan belum terpisah oleh alam yang berbeda.
Oya...
Satu lagi.
Satu lagi.
Tolong suruh adik mu yang manis itu untuk diam.
Jangan suruh aku untuk segera kawin mulu...
Pusing aku kalau berpikir ke arah sana..
Boro-boro untuk menafkahi anak orang, untuk sehari-hari saja masih belum normal sesuai harapan.
Dan masih banyak nota merah yang sering bikin aku pusing tujuh keliling.
Ternyata kadang nolongin orang tak selalu buat kita bahagia..
Apalagi bila yang ditolong adalah pengkhianat yang menipu kita dan meninggalkan utang...
Pusing aku, sayang !!
Kamu pastinya marah..
Tapi berusaha tersenyum dan tetap support aku.
Walaupun dalam hati kamu, kamu merasa jengkel melihat kebodohan ku ini...
Tapi berusaha tersenyum dan tetap support aku.
Walaupun dalam hati kamu, kamu merasa jengkel melihat kebodohan ku ini...
Sekarang...
Tubuh ini kembali terasa melemah.
Karena sudah hampir setahun ku hentikan mengkonsumsi suplement itu.
Aku tidak mau menjadi ketergantungan pada obat-obatan mahal itu.
Walau semuanya gratis, aku tidak mau tergantung semua itu.
Tubuh ini kembali terasa melemah.
Karena sudah hampir setahun ku hentikan mengkonsumsi suplement itu.
Aku tidak mau menjadi ketergantungan pada obat-obatan mahal itu.
Walau semuanya gratis, aku tidak mau tergantung semua itu.
Lebih baik semua dana itu dikumpulkan untuk membantu mereka yang lebih membutuhkannya daripada aku.
Karena dari awal aku sudah pasrahkan semuanya kepada Allah.
Dan aku sudah siap akan segala resikonya.
Karena ada keinginan juga untuk segera berjumpa lagi dengan kamu.
Namun disisi lain akupun harus memegang janji ku sama kamu.
Untuk tetap bertahan hidup dan tidak putus asa.
Untuk tetap bertahan hidup dan tidak putus asa.
Kamu pasti tahu betapa pusingnya aku, hidup diantara dua pilihan ini.
Untung saja sampai saat ini aku tidak dibuat gila karenanya.
Begitu banyak nasehat yang selalu terngiang.
Dan semua itu kadang membuatku pusing sendiri.
Tapi mau bagaimana lagi....
Jalani saja sesuai keinginan-Nya..
Dan semua itu kadang membuatku pusing sendiri.
Tapi mau bagaimana lagi....
Jalani saja sesuai keinginan-Nya..