Web Hosting

Sabtu, 08 Agustus 2015

kemenangan dibalik kekalahan ku

banyak yang berpikir aku sangat penyabar, aku kuat atas semua yang ku alami atas sebuah hak yang harus ku korbankan demi membuktikan pada semuanya "bahwa rasa sayang butuh pengorbanan".
itulah bukti, bahwa aku juga manusia yang wajib dipandang dengan layak.
walau aku tahu ada diantara mereka yang tersenyum karena merasa menang telah mengalahkan ego ku.
dan ada diantara mereka yang bersedih namun tak bisa berbuat banyak, karena janji yang pernah ku minta pada mereka.
"terima kasih... kalian tepati janji kalian"
dan kini ku tepati janji ku pada kalian,
"satu-satunya kehormatan ku, ku berikan pada kalian.
kini aku bukan lagi bagian dari kalian, karena bagi kalian aku sudah kalah sebagai pecundang.
tapi tahukah kalian, inilah pengorbanan terbesar yang ku rasakan, untuk membuktikan pada mereka, aku adalah manusia yang bisa membuat sebuah keputusan diluar perkiraan mereka, dengan sebuah pertaruhan yang takkan pernah bisa mereka lakukan walau air mata mereka habis terkuras, memohon untuk bisa melakukannya.
tapi ketamakkan, cara pandang yang pincang, hati yang dipenuhi mimpi, akan terus menghadirkan rasa takut dalam diri mereka.
lalu mereka akan tertawa dalam sebuah kebohongan.
namun, aku yang selama ini yang mereka anggap noda bagi kehidupan mereka, bisa tersenyum menutupi rasa sakit.
merasakan kemenangan dibalik sebuah kekalahan.
aku kalah dalam memperjuangkan hak ku, karena rasa sayang yang pernah ada.
aku menang melawan ego ku sendiri.
aku menang dalam sebuah pembuktian "apa itu sebuah kesempurnaan yang sesungguhnya".
kini, semua menjadi takdir yang mungkin sudah sepatutnya aku jalani.
aku hanya berharap "ini yang terbaik bagi dia".
inilah pengorbanan ku yang terakhir sebagai bukti rasa sayang ku yang sesungguhnya untuk dirinya.
andai dia tahu, saat terakhir aku membuatnya marah dan kesal, sehingga terkesan aku sudah tak peduli lagi, aku sudah melanggar janji ku.
saat itu aku berharap tak kembali lagi ke dunia yang penuh kesombongan ini.
namun nyatanya Tuhan berharap lain.
sahabat sejati yang telah lama hilang Dia hadirkan kembali untuk menyadarkan ku.
bodoh memang diriku ini.
menganggap nyawa bagai sebuah mainan.
dan kini, sebagian tubuh ini telah lemah karena kebodohan ku sendiri.
seperti hati ku yang kini terluka.
tapi semua telah terjadi.
ku hanya bisa tersenyum dan menikmati takdir ini.
bila memang luka ini tak bisa pulih lagi dan mengantarkan ku pada akhir kisah "manusia yang selalu dipandang hina ini", setidaknya aku bisa bersenandung, tersenyum simpul, mengenang kebodohan ku, kemenangan dibalik kekalahan ku, saat sang malaikat maut membawa ku dengan cara yang katanya sangat menyakitkan bagi para pendosa seperti ku.
namun aku juga manusia, yang masih memiliki niat-niat baik yang belum terlaksana.
dan berharap Tuhan masih memberi ku waktu untuk mewujudkannya.
semoga ada jalan untuk ku menyembuhkan luka-luka yang makin hari makin membuat tubuh ku ini terasa lemah.
semoga selalu ada tenaga agar semua rasa menyakitkan ini tak terlihat oleh mereka yang selama ini aku tak ingin mereka mengetahuinya.
terimakasih, untuk Tuhan ku yang selama ini masih peduli terhadap nasib hamba-Mu yang masih kotor ini.
terimakasih tuk sahabat ku yang masih terus berusaha membantu ku menyembuhkan semua luka ini, disaat yang lain mulai meninggalkan ku sesuai perjanjian saat itu.
maafkan, untuk dia yang tak pernah bisa aku bahagiakan. semoga Allah selalu menjaga mu, memberikan hak-hak kebahagian mu.
jangan khawatirkan diriku lagi.
karena ini bukan pertama kalinya aku seperti ini.
dan aku selalu ada jalan untuk menyembunyikan dan mengobati semua ini.
aku akan tetap menjadi diriku. menjalani dan menikmati sisa hidup ku sebagai diriku sesuai takdirnya.
setidaknya kali ini aku punya sebuah kebanggan tersendiri.
"aku menang dalam kekalahan ku"
dan terbukti,
"aku manusia yang memiliki sifat manusiawi, seperti harapan Dia yang telah menciptakan ku"
ingat tentang dua benteng terakhir dalam hidup ku ?
benteng pertama ku telah hancur lebur. tapi benteng terakhir ku tetap kokoh dan melindungi ku.
kini kedua benteng itu tengah ku bangun kembali dengan sisa-sisa kekuatan yang ada.
semoga aku bisa.
amin.
jaga dirimu. do'a-do'a terbaik untuk mu mungkin tak ku ucapkan langsung.
tapi yakinlah, Allah tahu, aku ucapkan semua do'a-do'a itu untuk mu.
karena aku selalu ingin yang terbaik untuk mu.

(cell)