Malam ini, saat merasa lelah, resah dan lemah dalam menyikapi hasil bisnis kecil-kecilan yang sudah satu tahun dijalankan.
Manakala membayangkan saat baru saja melewati sedikit garis titik harapan.
Dimana ada prediksi keuntungan yang lumayan, sudah di depan mata.
Namun, apalah daya.
Semua harus kandas karena sebuah kecurangan dan pengkhianatan dari seorang sahabat dekat.
Boro-boro mendapatkan keuntungan.
Yang ada, modal ikut hilang dibawa kabur.
Rasa kesal, marah dan dendam begitu cepat membakar hati.
Tapi malam ini, saat duduk sendiri.
Menikmati hembusan dingin angin malam.
Dengan harapan bisa menghilangkan rasa penat di otak, dan rasa lelah pada tubuh yang terasa rapuh ini.
Dan saat bayangan kekecewaan itu kembali melintas dan membuat kesal datang kembali, tiba-tiba saja mata ini tertarik melihat ke arah langit yang terkesan mendung karena tanpa bintang-bintang yang biasa bertaburan.
Terucap dalam hati,
"ya Allah... aku harus bagaimana lagi ??
Aku malu karena sebentar lagi mau lebaran idul fitri.
Sedangkan aku belum punya uang pribadi untuk bayar zakat fitrah dan kepentingan yang lainnya....
Terutama untuk mencicil pembayaran utang modal usaha kepada orang yang selama ini telah berbaik hati meminjamkan ku modal..."
Sungguh malam yang penuh rasa kesal dan sesak serta membingungkan.
Tiba-tiba ku lihat satu kerlip bintang dilangit.
Seolah Allah memberi tanda bahwa Dia mendengarkan jerit hatiku ini.
Namun tetap hati ini bertanya,
"aku harus bagaimana lagi ..!!??"
Tiba-tiba kurasakan udara yang sangat sejuk memasuki lubang hidung ku, menuju paru-paru ku.
Namun aku merasa ini bukan sekedar angin malam yang dingin yang terhirup oleh ku.
Ada rasa sejuk menjalar ke dada dan syaraf-syaraf kepala ku yang sedang panas karena menahan emosi yang terpendam.
Sempat terpikir oleh ku.
"Bahaya !!!
Aku pasti bakal sakit karena angin malam yang terkenal jahat ini..."
Namu justru sebaliknya.
Syaraf-syaraf kepala ku serasa santai dan mulai berpikir jernih.
"Bukankah dalam sebuah perjuangan ada halangan dan ujian ?"
mungkin inilah ujian bagi diriku karena mudah percaya dan tidak tegaan.
ke depannya aku harus lebih hati-hati dalam memilih rekan bisnis.
"Bukankah aku pernah berdo'a YA ALLAH KAYAKANLAH AKU DENGAN ILMU SEBELUM ENGKAU MENGKAYA-KAN AKU DENGAN HARTA. AGAR AKU TIDAK TERSESAT DAN SOMBONG KARENANYA...."
mungkin inilah salah satu ilmu yang diberikan oleh-Nya.
ya....
ILMU SABAR DAN HARUS IKHLAS dalam menghadapi segala ujian perjuangan ku ini.
hihihi.....
ada rasa geli juga saat ku ingat do'a itu.
kenapa waktu itu aku gak berdo'a
"ya Allah kayakanlah aku dengan ilmu dan harta sekaligus..."
hahahahahaha....
mungkin aku sudah kaya dan pintar saat ini.
tidak seperti faktanya saat ini.
KAYA AKAN COBAAN !!
hahahahaha.......
mudah-mudahan Allah tidak marah akan pemikiran ku yang sedikit nyeleneh ini....
Tapi bukankah selama ini aku selalu mempertahankan keyakinan tentang sifat-Nya yang "MAHA ADIL", dan tidak pernah menyia-nyiakan makhluk ciptaan-Nya yang sedang berjuang, penyabar... dan ikhlas dalam menghadapi kekecewaan.
Serta selalu bersyukur setiap mendapatkan rezeqi sebesar apapun.
Malam ini rasa kesal itu telah tertutup rasa geli akan kelakuan ku sendiri saat dulu berdo'a.
Walau masih ada rasa bingung akan perjuangan ku ke depan nanti dan akan seperti apa jadinya.
Dan apakah aku akan berhasil sukses, dan mampu melunasi semua hutang materi dan jasa orang lain kepada ku selama ini.
Dalam kebingungan ini ku ucapkan lembut dalam hati ku.
Berharap menjalar dan bergema ke seluruh tubuh ku.
Dan memancar melalu ujung-ujung rambut ku yang acak-acakkan ini.
Menjadi sebuah sinyal yang terus memancar ke hadapan-Nya.
Sehingga Dia segera mengabulkan segala cita-cita dan harapan serta impian ku selama ini.
Tentunya hal-hal yang positifnya aja yaaaa....
hihihihihihi.....
ya Allah dengarkanlah suara hati ku yang selalu tergantung pada-Mu ini..
yang menjadi sebuah nyanyian hati diantara iringan kalimat
"Laaaa.. illaha ilallah...
laaaaa... illaha ilallah...
laaaaa.... illaha ilallah...
Allahu Akbar.
Laaaa... illaha ilallah...
Laaaa... illaha ilallah...
Laaaa... illaha ilallah...
ya Rahmanu ya Rahim...."
Tiada daya dan upaya, bila Allah berkehendak.
Hanya bisa bersabar, berusaha ikhlas dan senantiasa bersyukur kepada-Mu, ya Allah.
(cell: sabar, berusaha ikhlas dan senantiasa bersyukur)
13/07/2015
Senin, 13 Juli 2015
Sabar, Berusaha Ikhlas dan Senantiasa Bersyukur
Malam ini, saat merasa lelah, resah dan lemah dalam menyikapi hasil bisnis kecil-kecilan yang sudah satu tahun dijalankan.
Manakala membayangkan saat baru saja melewati sedikit garis titik harapan.
Dimana ada prediksi keuntungan yang lumayan, sudah di depan mata.
Namun, apalah daya.
Semua harus kandas karena sebuah kecurangan dan pengkhianatan dari seorang sahabat dekat.
Boro-boro mendapatkan keuntungan.
Yang ada, modal ikut hilang dibawa kabur.
Rasa kesal, marah dan dendam begitu cepat membakar hati.
Tapi malam ini, saat duduk sendiri.
Menikmati hembusan dingin angin malam.
Dengan harapan bisa menghilangkan rasa penat di otak, dan rasa lelah pada tubuh yang terasa rapuh ini.
Dan saat bayangan kekecewaan itu kembali melintas dan membuat kesal datang kembali, tiba-tiba saja mata ini tertarik melihat ke arah langit yang terkesan mendung karena tanpa bintang-bintang yang biasa bertaburan.
Terucap dalam hati,
"ya Allah... aku harus bagaimana lagi ??
Aku malu karena sebentar lagi mau lebaran idul fitri.
Sedangkan aku belum punya uang pribadi untuk bayar zakat fitrah dan kepentingan yang lainnya....
Terutama untuk mencicil pembayaran utang modal usaha kepada orang yang selama ini telah berbaik hati meminjamkan ku modal..."
Sungguh malam yang penuh rasa kesal dan sesak serta membingungkan.
Tiba-tiba ku lihat satu kerlip bintang dilangit.
Seolah Allah memberi tanda bahwa Dia mendengarkan jerit hatiku ini.
Namun tetap hati ini bertanya,
"aku harus bagaimana lagi ..!!??"
Tiba-tiba kurasakan udara yang sangat sejuk memasuki lubang hidung ku, menuju paru-paru ku.
Namun aku merasa ini bukan sekedar angin malam yang dingin yang terhirup oleh ku.
Ada rasa sejuk menjalar ke dada dan syaraf-syaraf kepala ku yang sedang panas karena menahan emosi yang terpendam.
Sempat terpikir oleh ku.
"Bahaya !!!
Aku pasti bakal sakit karena angin malam yang terkenal jahat ini..."
Namu justru sebaliknya.
Syaraf-syaraf kepala ku serasa santai dan mulai berpikir jernih.
"Bukankah dalam sebuah perjuangan ada halangan dan ujian ?"
mungkin inilah ujian bagi diriku karena mudah percaya dan tidak tegaan.
ke depannya aku harus lebih hati-hati dalam memilih rekan bisnis.
"Bukankah aku pernah berdo'a YA ALLAH KAYAKANLAH AKU DENGAN ILMU SEBELUM ENGKAU MENGKAYA-KAN AKU DENGAN HARTA. AGAR AKU TIDAK TERSESAT DAN SOMBONG KARENANYA...."
mungkin inilah salah satu ilmu yang diberikan oleh-Nya.
ya....
ILMU SABAR DAN HARUS IKHLAS dalam menghadapi segala ujian perjuangan ku ini.
hihihi.....
ada rasa geli juga saat ku ingat do'a itu.
kenapa waktu itu aku gak berdo'a
"ya Allah kayakanlah aku dengan ilmu dan harta sekaligus..."
hahahahahaha....
mungkin aku sudah kaya dan pintar saat ini.
tidak seperti faktanya saat ini.
KAYA AKAN COBAAN !!
hahahahaha.......
mudah-mudahan Allah tidak marah akan pemikiran ku yang sedikit nyeleneh ini....
Tapi bukankah selama ini aku selalu mempertahankan keyakinan tentang sifat-Nya yang "MAHA ADIL", dan tidak pernah menyia-nyiakan makhluk ciptaan-Nya yang sedang berjuang, penyabar... dan ikhlas dalam menghadapi kekecewaan.
Serta selalu bersyukur setiap mendapatkan rezeqi sebesar apapun.
Malam ini rasa kesal itu telah tertutup rasa geli akan kelakuan ku sendiri saat dulu berdo'a.
Walau masih ada rasa bingung akan perjuangan ku ke depan nanti dan akan seperti apa jadinya.
Dan apakah aku akan berhasil sukses, dan mampu melunasi semua hutang materi dan jasa orang lain kepada ku selama ini.
Dalam kebingungan ini ku ucapkan lembut dalam hati ku.
Berharap menjalar dan bergema ke seluruh tubuh ku.
Dan memancar melalu ujung-ujung rambut ku yang acak-acakkan ini.
Menjadi sebuah sinyal yang terus memancar ke hadapan-Nya.
Sehingga Dia segera mengabulkan segala cita-cita dan harapan serta impian ku selama ini.
Tentunya hal-hal yang positifnya aja yaaaa....
hihihihihihi.....
ya Allah dengarkanlah suara hati ku yang selalu tergantung pada-Mu ini..
yang menjadi sebuah nyanyian hati diantara iringan kalimat
"Laaaa.. illaha ilallah...
laaaaa... illaha ilallah...
laaaaa.... illaha ilallah...
Allahu Akbar.
Laaaa... illaha ilallah...
Laaaa... illaha ilallah...
Laaaa... illaha ilallah...
ya Rahmanu ya Rahim...."
Tiada daya dan upaya, bila Allah berkehendak.
Hanya bisa bersabar, berusaha ikhlas dan senantiasa bersyukur kepada-Mu, ya Allah.
(cell: sabar, berusaha ikhlas dan senantiasa bersyukur)
13/07/2015
Langganan:
Postingan (Atom)